Sumber: Mesya Tiara |
Anda pernah mengunjungi Perpustakaan Nasional Republik
Indonesia (Selanjutnya disingkat PNRI). Untuk keperluan apa anda berkunjung?
Mencari literatur, kunjungan tugas kuliah, seminar, mencetak kartu anggota
(biar dilihat teman dompetnya banyak kartu), mencari jati diri, mencari arah
kiblat, dan lain-lain. Apapun tujuannya sah-sah saja asalkan jangan vandalisme,
karena fungsi perpustakaan sebagai sumber informasi, sarana pendidikan dan
pembelajaran, penelitian, pengabdian masyarakat dan rekreasi. Di dalam
menentukan akronim dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, sebetulnya
menjadi dilema tersendiri, karena ketika googling dengan subjek
"pnri" dan "perpusnas ri" yang keluar dan paling diatas itu
situs www.pnri.go.id/beranda/.
Tidak berhenti sampai di situ, apabila ditelusuri lebih lanjut ternyata ada
subdomain sama namun dengan domain berbeda yaitu http://keanggotaan.perpusnas.go.id/
dan http://keanggotaan.pnri.go.id/.
Dapatkah anda menemukan 2 perbedaan dari 2 gambar di bawah? 99,99% orang
mencarinya dengan teliti!
Perlu
diketahui jika anda sebelumnya mengunjungi PNRI di kawasan Salemba, hal
tersebut tidak akan ditemui lagi karena sudah tutup. Lantas PNRI pindah kemana?
Gedung PNRI berpindah ke kawasan Merdeka Selatan (Jakarta Pusat). Gedung PNRI
tersebut adalah gedung perpustakaan tertinggi di dunia. Seperti yang termaktub
pada www.goodnewsfromindonesia.id,
sebelumnya posisi Shanghai Library Institute awalnya masuk kategori gedung
perpustakaan tertinggi di dunia, karena ketinggiannya 348 kaki atau 106 meter.
Namun kini posisi tersebut tergeser karena gedung PNR memiliki ketinggian 126,3
meter. Gedung PNRI mempunyai 27 lantai (1 lantai basement), lantas layanan apa
saja yang terserdia di setiap gedung PNRI. Berikut adalah layanan yang
disediakan PNRI di setiap lantainya!
Lantai
1: Lobi Utama
Lantai
2: Ruang Layanan Keanggotaan Perpustakaan dan Ruang Teater
Lantai
3: Zona Promosi Budaya Baca
Lantai
4: Ruang Pameran Koleksi Perpustakaan
Lantai
5: Ruang Pustakawan
Lantai
6: Data Center
Lantai
7: Layanan Anak, Lansia, dan Disabilitas
Lantai
8: Layanan Audiovisual
Lantai
9: Layanan Naskah Nusantara
Lantai
10: Layanan Deposit
Lantai
11: Monograf Tertutup
Lantai
12: Ruang Baca Pemustaka
Lantai
13: Layanan Repositori Terbitan Karya Indonesia
Lantai
14: Layanan Koleksi Buku Langka
Lantai
15: Layanan Referensi
Lantai
16: Layanan Koleksi Foto, Peta, dan Lukisan
Lantai
17-18: Kantor Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia
Lantai
19: Layanan Multimedia
Lantai
20: Layanan Koleksi Berkala Mutakhir dan Bidang Ilmu Perpustakaan
Lantai
21-22: Layanan Monograf Terbuka
Lantai
23: Layanan Koleksi Bangsa-bangsa di Dunia dan Majalah Terjilid
Lantai
24: Layanan Koleksi Budaya Nusantara, Executive Lounge dan Ruang Penerimanaan
Tamu Mancanegara
Sumber: Mesya Tiara |
Serupa
namun tak sama, ya istilah tersebut diberikan untuk PNRI dan Pusat Perpustakaan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Serupa dalam hal apa? Dan tidak serupa dalah
hal apa? Baik kedua hal tersebut akan diulas menurut penalaran biasa di bawah!
Persamaan:
>Gedung
perpustakaan tertinggi
>Hitungan
lantai termasuk untuk parkiran
Perbedaan:
>Gedung
PNRI tertinggi di dunia
>Gedung
Pusat Perpustakaan tertinggi di UIN Syarif Hidayatullah
>Gedung
PNRI 27 lantai
>Gedung
Pusat Perpustakaan 10 lantai
Sumber: Facebook Pusat Perpustakaan UIN Jakarta |
Sumber: Website UIN Jakarta |
Perlu diketahui gedung Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah gagasan Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA (Rektor periode 1998-2006), karena perpustakaan adalah jantung universitas, maka untuk membedakan gedung lainnya adalah dengan dijadikannya gedung Pusat Perpustakaan sebagai gedung tertinggi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7 Komentar
foto perpusnas nya bagus kak 😊
BalasHapusMakasih kak udh berbagi😊
HapusKaya bangunan burj khalifa yah ka. Menambah lengetahuan saya
BalasHapusWah bagus ya... Sayang jauh😂😂
BalasHapusGood 😁👏
BalasHapusWiuhhh.bagus bagus kak. Makasih kak 👍👍
BalasHapusBagus banget ini kak buat pengetahuan . Ini sangat bermanfaat. Makasih ka��
BalasHapus